Apakah Asma itu Bisa Menular
Namun, sesungguhnya penyakit asma bukanlah penyakit menular. momy tidak perlu melarang si kecil bergaul dengan temannya yang mengidap penyakit asma, karena penyakit asma hanya timbul karena faktor alergi dan keturunan saja.
Asma dan TBC beda penyebabnya
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang disebabkan oleh peradangan dan penyempitan jalur udara (bronkus). Peradangan kemudian juga mengakibatkan paru-paru memproduksi lendir secara berlebihan sehingga menyulitkan udara keluar-masuk dengan lancar. Akibatnya, Anda sulit bernapas lega dan sering merasa kehabisan napas.
Penyebab peradangan asma belum diketahui pasti, namun risiko seseorang untuk mengidap asma sangat dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan pemicu yang ada di lingkungan sekitarnya. Serangan asma umumnya dipicu oleh alergen udara yang terhirup (debu, bulu bintang, asap rokok, polusi udara, dan lain sebagainya), efek samping obat, perubahan cuaca, hingga olahraga yang terlalu intens. Dan yang terpenting, asma bukanlah penyakit menular.
Sebaliknya, TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC sangat mudah menular lewat percikan air yang menyembur ke udara ketika pengidap TBC aktif batuk atau bersin tidak menutup mulut atau meludah sembarangan.
cara mencegah penyakit asma adalah bukan dengan menjauhi para penderitanya, tetapi mencegah faktor yang menyebabkan alergi yang kemudian berujung pada serangan asma. Jadi mengenali allergens pada diri Anda sendiri sangat penting.
Jika si kecil atau Anda sendiri menunjukkan gejala – gejala penyakit asma seperti sesak nafas dan mengi, jangan menyalahkan para penderita asma di sekitar Anda. Pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosa lebih lanjut mengenai gejala yang Anda alami merupakan tindakan yang lebih baik.
1. Obat pengontrol jangka panjang
Kebanyakan orang yang memiliki asma harus minum obat kontrol jangka panjang setiap hari untuk membantu mencegah gejala. Obat-obatan jangka panjang adalah yang paling efektif mengurangi peradangan saluran napas, dan membantu mencegah kekambuhan gejala asma.
Obat-obatan ini termasuk kortikosteroid inhalasi (hirup), Cromolyn, Omalizumab (anti-IgE). Jika Anda memiliki asma yang parah, Anda mungkin harus menggunakan pil kortikosteroid atau cair untuk jangka pendek agar asma Anda tetap terkontrol.
Pada umumnya, obat pengontrol jangka panjang diperuntukkan bagi seseorang yang memiliki:
*Serangan asma lebih dari dua kali seminggu
*Sering terbangun karena serangan asma lebih dari dua kali sebulan
*Membutuhkan lebih dari dua rangkaian obat steroid oral dalam setahun
*Pernah dirawat di rumah sakit karena gejala asma
2. Obat pereda jangka pendek
Semua orang yang memiliki penyakit asma memerlukan obat-obatan tertentu untuk membantu meringankan gejala asma yang mungkin kambuh. Biasanya dokter akan meresepkan obat bronkodilator.
Obat bronkodilator ditujukan untuk penggunaan jangka pendek. Bila Anda mengalami serangan asma, dengan batuk dan/atau mendesah, Anda dapat menggunakan obat bronkodilator. Dengan membuka saluran udara yang menyempit, obat bronkodilator mampu meredakan rasa sesak di dalam dada dan mengurangi mengi dan perasaan tidak dapat bernapas. Biasanya obat ini diresepkan berdasarkan kebutuhan. Bronkodilator yang dibutuhkan pada saat serangan akut adalah bronkodilator hisap (inhaler).
Inhalasi short-acting beta2-agonis (albuterol, pirbuterol, levalbuterol atau bitolterol) adalah pilihan jenis obat bronkodilator untuk bantuan cepat. Obat-obatan lain adalah ipratropium (antikolinergik), prednisone, prednisolon (steroid oral). Anda harus menggunakan obat pereda cepat ketika Anda gejala asma baru mulai muncul.Ternyata susu yang berasal dari kambing etawa juga dapat mengobati penyakit asma juga lho.... moms dan baik juga untuk mencegah penyakit asma.
Komentar
Posting Komentar