Asma Bronkial ,Apa itu?

Jual Susu Kambing Etawa Melayani Pembelian keseluruh Indonesia Hubungi WA 085799396611
Dari banyak jenis asma yang ada, Anda mungkin masih sedikit asing mendengar asma bronkial. Padahal, asma bronkial adalah jenis asma yang cukup umum. Menurut data WHO, lebih dari 235 juta orang di dunia mengidap asma bronkial. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-20 sebagai negara dengan kasus kematian akibat asma bronkial yang terbanyak. Jenis asma ini tidak bisa disembuhkan dan gejalanya bisa muncul kapan saja tanpa terduga. Meski begitu, asma ini bisa dikendalikan dengan cara yang tepat agar tidak gampang kambuh. Baca selengkapnya tentang asma bronkial di artikel ini.

Apa itu asma bronkial?
Asma bronkial adalah sebutan lain untuk penyakit asma umum yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran udara (bronkus). Peradangan ini kemudian mengakibatkan bronkus menjadi bengkak dan menyempit, serta memproduksi lendir berlebih.

Produksi lendir paru yang berlebihan sebagai reaksi dari peradangan akan menyumbat saluran udara, sehingga membuat Anda sulit bernapas.

Tanda dan gejala asma bronkial :
Serangan asma muncul ketika saluran udara mengalami peradangan dan tersumbat.

Gejala asma bronkial sangatlah beragam. Satu orang dan lainnya bisa mengalami gejala asma bronkial yang berbeda, termasuk tingkat keparahannya, durasi serangan, hingga frekuensinya. Anda mungkin saja mengalami serangan asma setelah lama tidak kambuh, dan selanjutnya tiba-tiba jadi mengalami serangan asma secara berkala. Orang lain mungkin mengalami gejala asma setiap hari, tapi hanya di malam hari atau hanya setelah beraktivitas misalnya.

Beberapa ciri-ciri dan gejala khas dari penyakit asma bronkial adalah:

1. Batuk keras

Batuk yang keras adalah gejala paling umum dari asma bronkial. Batuknya dapat berupa batuk kering atau berdahak (berlendir). Batuk asma cenderung memburuk pada malam hari atau setelah beraktivitas.

Apabila Anda terus-terusan mengalami batuk kering yang berlangsung lama, dengan/tanpa gejala asma yang menyertai, ini mungkin saja menandakan Anda mengalami jenis batuk asma.

2. Suara mengi

Mengi adalah satu dari sekian gejala asma yang dapat dikenali. Suara mengi adalah napas yang berbunyi lirih seperti siulan, atau berbunyi “ngik-ngik” setiap kali Anda menghembuskan napas. Suara ini muncul karena udara dari dalam paru dipaksa keluar lewat saluran napas yang sempit dan tersumbat.

Meski begitu bukan berarti orang yang mengalami mengi pasti memiliki asma. Pasalnya, mengi juga dapat menjadi gejala dari penyakit lain seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan pneumonia (infeksi paru-paru).

Kenali tingkat keparahan penyakit asma bronkial
Gejala asma bersifat kambuhan dan dapat muncul secara tiba-tiba. Kekambuhan asma sebenarnya terkait dengan tingkat keparahan asma yang dimiliki masing-masing orang. Maka penting untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit asma yang Anda alami. Dengan begitu, Anda dapat mengendalikan gejalanua sebelum terlanjur kambuh.

Untuk mengetahui seberapa parah penyakit asma Anda, maka jawablah pertanyaan berikut ini. Jawaban tentu harus disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.

Berapa hari dalam seminggu, Anda merasa dada terasa kencang, batuk, sulit bernapas, dan sesak napas?
Apakah Anda sering terbangun di malam hari akibat mengalami gejala asma? Seberapa sering bangun dalam satu minggu?
Seberapa sering dalam satu minggu, Anda menggunakan inhaler sebagai obat untuk mengatasi asma Anda?
Apakah asma yang Anda miliki menyebabkan aktivitas Anda terganggu?

Siapa yang berisiko tinggi terkena penyakit asma bronkial?

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, bahkan orang dewasa yang berusia 30 atau 40-an sekalipun. Memang kebanyakan kasus asma diketahui sejak seseorang masih bayi atau kanak-kanak. Namun, kira-kira sejumlah 25 persen dari pengidap asma baru pertama kali mengalami serangan di usia dewasa.

Menurut WHO, asma adalah penyakit paling umum yang dialami anak-anak karena:

>Orangtua memiliki riwayat asma.
>Memiliki infeksi pernapasan, misalnya pneumonia, bronkitis, dan lain sebagainya.
>Memiliki alergi atopik tertentu, misalnya alergi makanan atau eksim.
>Lahir dengan berat badan rendah.
>Kelahiran prematur.
>Di antara anak-anak, anak laki-laki lebih berisiko tinggi terkena asma dibandingkan anak perempuan. Akan tetapi di antara orang dewasa, wanita lebih sering terkena penyakit ini dibanding pria. Tidak jelas bagaimana seks dan hormon seks berperan menjadi penyebab asma.

Bagaimana cara mengobati asma bronkial?



1. Merancang pengobatan bersama dokter
Pengobatan asma tidak hanya diputuskan sepihak oleh dokter saja. Anda sebagai pasien juga harus ikut merancang penanganan pengobatan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan hasil pengobatan yang efektif dan maksimal. Rencana penanganan juga dapat membantu Anda untuk mengetahui kapan gejala asma biasanya memburuk dan bagaimana cara menanganinya.

2. Menggunakan spirometer
Jika asma yang Anda alami dipicu karena alergi parah, dokter mungkin akan merujuk Anda ke dokter spesialis alergi atau spesialis paru-paru. Penilaian fungsi paru-paru mungkin meliputi penggunaan alat bernama spirometer. Spirometer adalah alat ukur kesehatan paru guna mengukur kapasitas udara paru-paru seseorang.

3. Obat jangka pendek
Penyempitan saluran napas pada asma bisa dilegakan kembali dengan memberikan obat bronkodilator. Obat ini berguna untuk melemaskan otot-otot di sekitar saluran napas sehingga dapat membuka dan melebarkannya.

4.minum susu kambing etawa 
Adapun kandungan nitrogen yang mencapai 3,2 %, protein 3,0 %, kasein hingga 2,6 persen, fosfor hingg 0,23 %, kalsium hingga 0,18 %, klorida 0,10% zat besi hingga 0,08 persen, vitamin D 0,7 %, vitamin C hingga 2,0 persen, riboflavin hingga 159,0, vitamin A 21,0, dan vitamin B hingga 45,0 yang baik untuk  mengobati asma  dan pencegahannya.

cara untuk mencegah serangan asma bronkial

Ada beberapa tips dan saran yang diberikan para untuk menghindari serangan asma bronkial, di antaranya:

1. Mencegah pemicu dan zat alergi
Ada banyak pemicu atau penyebab asma. Reaksi terhadap pemicu asma berbeda untuk setiap orang dan dapat bervariasi juga dari waktu ke waktu. Penyebab asma tertentu mungkin tidak berbahaya bagi sebagian orang. Namun bagi beberapa orang lainnya, hal tersebut dapat memperburuk gejala asma yang ada.

2. Menggunakan sistem filter udara
Filter udara berfungsi menyaring partikel-partikel yang terkandung di dalam aliran udara, termasuk pemicu serangan asma seperti jamur, serbuk sari, tungau, dan alergen lainnya.

Sistem terbaik akan menggunakan filter high-efficiency particulate air (HEPA). Menurut yayasan asma dan alergi di Amerika, alias AAFA, filter dapat membersihkan udara dari polutan hingga mencapai 99.9 persen. Filter udara direkomendasikan untuk mengontrol zat pemicu asma. Tetapi penderita asma tidak boleh tergantung pada filter udara saja dalam mengontrol gejala mereka.

3. Immunotherapy
Immunotherapy dalam masalah alergi, berfungsi untuk meningkatkan atau menekan sistem imun. Tujuan dari immunotherapy adalah untuk mengurangi sensitivitas pada allergen seiring waktu. Untuk beberapa bulan pertama, injeksi akan diberikan biasanya sekali dalam seminggu. Terkadang, dapat juga hanya diberikan sekali dalam sebulan. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa tahun hingga sistem imun menjadi peka.

Jika Anda tidak bisa menghindari pemicu asma, konsultasilah kepada dokter tentang apakah immunotherapy dapat menjadi salah satu pilihan Anda.

Jual Susu Kambing Etawa Melayani Pembelian keseluruh Indonesia Hubungi WA 085799396611

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyakit Asma Pada Anak