Cara Agar Asma Tidak Mudah Kambuh
Kenali dulu berbagai gejala asma
Peradangan yang disebabkan oleh asma membuat otot-otot di sekeliling saluran napas ikut membengkak dan kemudian mempersempit terowongan jalur napas. Akibatnya, Anda sering merasa sesak napas atau ngos-ngosan, serta sulit bernapas lega. Anda mungkin merasa dada sering sakit sesak seperti ada yang mengikat tali erat-erat di sekeliling dada. Napas mengi berbunyi “ngik-ngik” dan batuk-batuk juga menjadi gejala asma yang paling dapat dikenali.
Pada kasus yang parah, gejala asma bisa meliputi:
Kesulitan untuk berbicara, makan, dan tidur karena sesak napas.
Bibir dan ujung jari-jari kaki serta tangan terlihat membiru.
Jantung berdebar-debar.
Tampak lemas dan lesu.
Pusing yang tak kunjung hilang
Gejala khas asma semakin parah dan sering.
Inhaler tidak mampu meredakan gejala yang ada.
Jika Anda memiliki salah satu atau beberapa gejala asma seperti yang sudah disebutkan di atas, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Apa saja penyebab asma?
Sampai saat ini belum diketahui secara jelas apa saja penyebab asma. Akan tetapi serangan asma dapat terjadi ketika Anda terpapar pemicu asma. Pemicu asma ini dapat berbeda-beda pada setiap orang.
Oleh karena itu bagi Anda atau orang terdekat yang memiliki asma, penting untuk memahami berbagai hal yang dapat memicu gejala asma. Berikut berbagai penyebab asma kambuh yang paling umum:
Berikut beberapa makan yang paling sering menyebabkan gejala alergi di antaranya:
>Susu sapi
>Telur
>Kacang kacangan
>Ikan
>Kerang-kerangan
>Kacang pohon (seperti kacang mete atau kenari)
>Gandum
>Kedelai
>Buah segar
Berikut berbagai penyebab asma kambuh yang paling umum:
1. Alergi
2. Olahraga
3 Asam lambung naik
4. Merokok
5. Batuk
6. Obat-obatan tertentu
7. Pekerjaan tertentu
8. Malam hari
9. Penyebab asma lainnya
Bagaimana cara mengobati penyakit asma?
1. Obat kontrol jangka panjang
Kebanyakan orang yang memiliki asma harus minum obat kontrol jangka panjang setiap hari untuk membantu mencegah gejala. Obat-obatan jangka panjang adalah yang paling efektif mengurangi peradangan saluran napas, dan membantu mencegah kekambuhan gejala. Obat-obatan ini termasuk kortikosteroid inhalasi, Cromolyn, Omalizumab (anti-IgE). Jika Anda memiliki asma yang parah, Anda mungkin harus menggunakan pil kortikosteroid atau cair untuk jangka pendek agar asma Anda tetap terkontrol.
2. Obat pereda instan
Semua orang yang memiliki penyakit asma memerlukan obat-obatan tertentu untuk membantu meringankan gejala asma yang mungkin kambuh. Inhalasi short-acting beta2-agonis (albuterol, pirbuterol, levalbuterol atau bitolterol) adalah pilihan pertama untuk bantuan cepat. Obat-obatan lain adalah ipratropium (antikolinergik), prednisone, prednisolon (steroid oral). Anda harus menggunakan obat pereda cepat ketika Anda gejala asma baru mulai muncul.
Jika Anda menggunakan obat ini lebih dari 2 hari seminggu, bicarakan dengan dokter Anda tentang kontrol asma Anda. Anda mungkin perlu untuk membuat perubahan rencana tindakan asma Anda
Berikut beberapa hal lain yang dapat Anda lakukan untuk mengontrol gejala asma:
*Melakukan diskusi dengan dokter untuk membuat dan menjalani rencana perawatan yang tepat untuk Anda.
*Mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait cara menggunakan obat asma seperti inhaler, nebulizer, dan obat-obatan lainnya *yang mungkin diresepkan dokter.
*Mencatat gejala asma Anda sebagai cara untuk melacak seberapa baik asma Anda terkontrol.
*Anda mungkin juga harus melakukan vaksin flu setiap tahun. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
*minum susu kambing etawa yang banyak mengandung vitamin yang baik untuk mengobati asma dan ampuh mencegah penyakit asma.
Komentar
Posting Komentar